Animasi

Download Animasi Keren Untuk BBM

merupakan salah satu desainer kondang asal Indonesia. Setelah 15 tahun berkarya, Denny tentu menjadi sosok yang menginspirasi desainer muda lainnya. Tidak mudah bagi Denny menjadi desainer sukses yang rancangannya sudah sering dipamerkan di berbagai negara baik wilayah Asia maupun Eropa.

Ketika berbincang dengan Wolipop di akhir 2013 lalu, pria lulusan Susan Budiarjo itu sedikit bercerita tentang lika-liku perjalanannya dari awal hingga bisa sukses seperti sekarang. Bakat merupakan satu bekal yang ia punya sejak kecil. Selain bakat, kerja keras dan keyakinan juga perlu ditanamkan. Bahkan pria asal Surabaya itu mengaku tidak memiliki modal besar saat pertama membuat label sendiri.

"Dengan modal nekat saja karena saya nggak memulai dengan saya punya uang segini untuk bikin ini. Saya memulai dengan satu mesin jahit, satu orang tukang jahit, satu orang tukang pola, tempatnya juga masih rumah petak, dan jangan terbayang saya langsung punya counter," tutur Denny saat berbincang dengan Wolipop di kantornya, kawasan Cinere, Jakarta Selatan.

Denny pun bercerita, sejak kecil ia sudah hobi menggambar manusia dan sering meniru desain busana di berbagai majalah wanita Indonesia. Kemudian saat duduk di bangku sekolah, Denny dikenal dengan desainnya bahkan gambarnya pernah dua kali dimuat di salah satu majalah remaja yang sedang populer kala itu.

Setelah lulus SMA, ia tidak berencana melanjutkan kuliah dan ingin melanjutkan pendidikan sebagai perancang busana. Namun orangtuanya tidak setuju karena menganggap pekerjaan sebagai desainer tidak menjanjikan. Demi menuruti kemauan orangtua, pria berdarah Jawa-Bali itu mencoba mengikuti tes masuk ITB untuk jurusan Seni Rupa. Sayangnya ia gagal dan akhirnya menganggur.

Denny cukup kecewa tapi ia tidak putus asa dan memutuskan untuk ikut tes kembali tahun depan. Namun ia harus mengalami kekecewaan dua kali karena kembali tidak lolos masuk ITB. Saat baru menjadi pengangguran, Denny tetap mencoba mengikuti lomba desain di Surabaya tingkat Jawa Timur untuk menguji kemampuannya di dunia mode. Tanpa disangka ia bisa meraih peringkat dua.

"Nggak disangka saya menang juara 2, yang juara 1 termasuk desainer terkenal, waktu itu saya paling muda dan pemula, masih umur 18 awal. Pada saat lomba itu saya disponsori satu bahan yang termasuk salah satu toko top bagus berkualitas tinggi mungkin juga karena itu menangnya" ujar pria lulusan Susan Budiharjo Fashion School Jakarta itu.

Setelah lomba yang diadakan di 1987 itu, Denny diminta menjadi designer consultant untuk toko bahan yang mensponsorinya. Dengan senang hati Denny menerima pekerjaan tersebut sambil mengambil kursus busana. Denny bekerja selama empat tahun lalu memutuskan resign di 1992 karena jenuh hanya menjadi designr consultant. Ia pun memutuskan hijrah ke Jakarta untuk masuk ke sekolah desain Susan Budiharjo demi mewujudkan mimpinya.

Sejak pindah ke Ibu Kota, Denny menanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa ia akan bekerja dan meneruskan cita-citanya sebagai desainer. Ia juga harus hidup mandiri tanpa harus meminta modal kepada orangtua. Denny pun mencoba melamar ke beberapa desainer ternama di Jakarta dan akhirnya berhasil diterima sebagai asisten desainer almarhum Prayudi. 

Di 1993, Denny juga mencoba mengikuti Lomba Perancang Busana (LPM) dengan kemampuannya kala itu. Ternyata ia berhasil meraih juara 2 dan juara favorit penonton. Meskipun tidak menjadi juara pertama, ia merasa bangga dengan apa yang diraihnya saat itu. Sejak lomba tersebut, Denny mulai dikenal di industri fashion. Denny pun melanjutkan kariernya di Prayudi hingga 1996. Bermodalkan pengalaman serta keinginannya menjadi desainer independen, Denny memutuskan keluar dari Prayudi dan mendirikan label sendiri di 1996. 

Sejak saat itu, ia berjuang dan berusaha memberikan yang terbaik untuk para pelanggannya. Denny memulai koleksinya dari pakaian kerja, pesta, hingga kini memiliki pelanggan tetap dari berbagai daerah dan negara lain. Awal penjualannya pun dimulai dari department store selama beberapa tahun sampai akhirnya bisa memiliki beberapa label seperti sekarang. 

"Dengan kemenangan saya di LPM saya lebih dikenal terutama di lingkungan orang fashion. Tahun 1996 saya memutuskan keluar dan membuat label dengan nama saya sendiri sampai sekarang,"

No comments:

Post a Comment